Kita
sama-sama diberikan hati. Tapi tidak semua kita diberikan kesempatan
memperjuangkan apa yang tersembunyi dihati kita. Berjuanglah!
Siapakah yang pertama kali menyebarkan isu, bahwasanya setiap memulai hubungan, harus laki2 yang duluan 'gerak'. Memang, pada dasarnya, laki2 emang lebih berani mengambil keputusan ekstrim daripada wanita. Tapi, bukankah dalam membaca isyarat tubuh, membaca sesuatu yang tersirat, membaca tanda-tanda yang muncul, pihak wanita lebih diberikan kelebihan dalam hal ini. Sedangkan laki2, jangankan membaca tanda ataupun sinyal suka dari wanita, kadang membaca sinyal dari hatinya sendiri dia tidak mampu.
Siapakah yang pertama kali menyebarkan isu, bahwasanya setiap memulai hubungan, harus laki2 yang duluan 'gerak'. Memang, pada dasarnya, laki2 emang lebih berani mengambil keputusan ekstrim daripada wanita. Tapi, bukankah dalam membaca isyarat tubuh, membaca sesuatu yang tersirat, membaca tanda-tanda yang muncul, pihak wanita lebih diberikan kelebihan dalam hal ini. Sedangkan laki2, jangankan membaca tanda ataupun sinyal suka dari wanita, kadang membaca sinyal dari hatinya sendiri dia tidak mampu.
Siapa
yang pertama kali menyebarkan isu, bahwasanya wanita harus menunggu
dalam memulai hubungan. Kita sama-sama manusia yang diberikan sepotong
hati oleh Tuhan. Dan kita tidak punya kemampuan khusus untuk
mengendalikan hati kita sepenuhnya. Kita tidak bisa memberikan perintah
langsung kepada hati kita untuk memilih orang yang kita cintai. Kadang,
hati berkerja dengan sendirinya, memilih siapa yang dikehendakinya untuk
dicintainya. Begitu juga dengan wanita, bukankah dia juga kadang
dipermainkan oleh hatinya sendiri, membuat dia jatuh cinta pada orang
yang tidak diharapkan. Dan, karna wanita di-isukan untuk menunggu dalam
memulai hubungan, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu orang
yang dicintainya mengungkapkan rasa suka padanya. Yang bisa dia lakukan
hanyalah memberikan sinyal-sinyal yang menurut kaum wanita, itu sudah
cukup untuk membuat laki2 mengerti perasaan dia yang tersembunyi di
hatinya. Dan dasar lelaki, tidak semuanya mampu membaca apa yang
tersirat, apa yang disinyalkan oleh wanita, sehingga si wanita hanya
bisa menerima kenyataan cintanya bertepuk sebelah tangan, tanpa pernah
dia coba untuk mengutarakan isi hatinya.
Siapa
yang pertama kali menyebarkan isu, bahwa semua laki2 itu sama. Walaupun
mereka punya kesamaan, tapi kita tidak bisa menyamakan mereka semua.
Tidak semuanya punya keberanian untuk mengungkapkan perasaanya lagi dan
lagi. Sebagian, ada yang butuh waktu sebentar saja untuk mengumpulkan
keberanian untuk mengungkapkan perasaanya. Sebagian lain ada yang butuh
waktu lama. Dan ada juga, sebagian lainnya, yang sama sekali tidak punya
keberanian mengungkapkan perasaannya, mungkin karena dia merasa wanita
yang disukainya jauh diatas bayangannya. Mungkin juga dia menunggu
sinyal-sinyal dari wanita yang disukainya, dan karena dia laki2, dia
tidak mampu membaca hati wanita, walaupun wanita tersebut telah banyak
memberikan sinyal.
Siapa
yang menyebarkan isu bahwa wanita tidak boleh ambil langkah duluan.
Berapa banyak kah diluar sana, para wanita yang gagal mendapatkan orang
yang dia cintai, hanya karena dia tidak berani untuk mengambil langkah
duluan. Cinta datang kedalam hati bukan tanpa alasan. Kalau memang
wanita tersebut yakin dengan perasaanya, yakin dengan laki2 yang
dicintainya bisa membuat dia bahagia, bisa membuat dia lebih baik,
kenapa kita melarang mereka untuk memperjuangkan cintanya. Daripada
hanya mengirimkan sinyal-sinyal yang tak semua laki2 bisa membacanya,
daripada hanya menunggu dan berharap, dan akhirnya menyalahkan laki2
karena tidak bisa membaca perasaannya, bukankah lebih baik kita biarkan
mereka memperjuangkan apa yang dia rasa.
Siapa
yang menyebarkan isu bahwa laki2 menganggap wanita yang mengambil
langkah duluan adalah wanita gampangan. Tidak, laki2 adalah seorang
pejuang. Dia dituntut untuk memperjuangkan perasaanya. Dan ketika dia
melihat sang wanita memperjuangkan perasaanya, menganggap wanita
tersebut gampangan adalah hal terakhir yang ada difikirannya. Walaupun
akhir dari perjuangan wanita itu tidak indah, membenci wanita tersebut
adalah hal yang terakhir akan dilakukannya. Laki2 selalu menghormati
mereka yang sedang berjuang.
Siapakah
yang menyebarkan isu bahwa laki2 harus memulai 'chat' duluan. Tidak
semua laki2 punya keberanian untuk terus memulai percakapan. Sebagian
dari mereka, ada yang lelah. Lelah, karena pengalaman pahit mereka,
ketika memulai suatu percakapan dengan wanita yang disukainya, balasan
yang diterima tidak seperti yang diharapkan. Ketika 'chat' yang dikirim
berakhir dengan tanda 'delivered', bahkan lebih pahit ketika berhenti di
tanda 'read' tanpa ada balasan yang datang. Laki2 yang terlalu sering
terjebak di situasi seperti ini, lebih mengharapakan seseorang yang
datang menyapanya. Menanti seorang wanita yang akan menyapanya duluan,
menghilangkan duka yang slama ini dirasakan, menghilangkan ketakutan
akan tanda 'delivered' dan 'read'.
Siapakah
yang berani melarang wanita memperjuangkan cintanya. Jika engkau yakin
dengan perasaanmu, engkau yakin laki2 yang engkau cintai bisa membuat mu
lebih baik, jangan biarkan siapapun menghalangi jalanmu.
Perjuangkanlah, karena cinta memang pantas untuk diperjuangkan.
Siapakah
yang menyalahkan laki2 akan kebodohannya membaca perasaan wanita. Ini
memang sifat laki2, dia tidak diberikan kelebihan untuk membaca apa-apa
yang tersirat, apa-apa yang di 'sinyal'kan oleh wanita. Kalaupun engkau
wanita, takut mengambil langkah duluan, maka berikanlah tanda yang lebih
jelas kepada mereka yang engkau harapkan, semoga yang Maha Mencintai
menyatukan cinta kita semua.