Menikmati Kesendirian
"Banyak dari kita yang sering lupa cara untuk menikmati kesendirian"
Kita pasti pernah beberapa kali mendengar ataupun membaca
status messenger orang yang merasa hidupnya bosan. Bosan karena tidak ada hal
yang bisa dikerjakannya. Ataupun merasa kesepian, karena tidak ada orang-orang
disekitarnya. Dan bisa jadi, kita sendirilah yang merasakan hal seperti itu
saat ini. Kita bosan sekaligus malas melakukan sesuatu. Disatu sisi merasa
bosan dengan rutinitas, tapi terlalu malas untuk melakukan hal yang baru.
Ataupun bosan karena tidak melakukan apa-apa sekaligus malas untuk melakukan
apa-apa. Ini membingungkan, tapi yang pernah mengalaminya, pasti mengerti.
Kita, manusia, memang makhluk yang agak susah dimengerti.
Kadang kala, disaat kita sedang bekerja ataupun berkumpul bersama dengan
teman-teman dan kenalan, kita tidak menikmati saat itu dan membayangkan betapa
menyenangkan jika kita bisa menjauh dari sana dan menikmati kesendirian.
Mungkin karena kita tidak menyukai pekerjaan ataupun salah satu teman kita,
bisa juga kita tidak menyukai topik yang sedang dibahas ketika berkumpul
tersebut.
Ketika kita sudah memiliki waktu sendirian di rumah ataupun
di kontrakan, kita malah bingung karena ingin berkumpul bersama dengan teman
dan kenalan. Kita bosan karena tidak ada yang bisa kita dengarkan, kita
bicarakan, dan kita lakukan. Dan saat itu kita membayangkan betapa nikmatnya
jika kita saat itu bisa pindah situasi dimana kita bisa berkumpul dengan teman
dan kenalan.
Banyak dari kita yang sering lupa cara untuk menikmati
kesendirian. Alih-alih menikmati kesendirian, kita malah berhayal bisa
menghilangkan momen kesendirian itu. Kita membenci kesendirian, ketika saat
kesendirian itu tiba, dan berharap bisa sendirian ketika kita sedang berkumpul
dengan orang lain.
Ada banyak pekerjaan yang menanti dan yang sedang kita kerjakan.
Ada banyak mimpi ingin ingin kita kejar. Ada banyak kenangan yang ingin kita
lupakan. Sibuk. Kita selalu sibuk. Otak kita yang paling sibuk, sibuk
memikirkan masa lalu dan sibuk memikirkan masa depan. Kita sibuk mengendalikan
apa yang berada diluar tubuh kita, tapi kita sering melupakan apa yang berada
di diri kita.
Kita lupa bahwa kesibukan yang kita jalani, itu karena
tangan dan kaki kita bekerja bersama kita. Mata kita dan indra kita yang lain,
fokus menerima informasi disekitar kita. Semua organ kita berkompromi dengan
kita untuk mengejar mimpi yang kita inginkan. Tapi, kita tidak pernah sekalipun
berterima kasih kepada mereka. Pernahkah kita memijat kaki kita sendiri,
berterima kasih karena telah bertahun-tahun melayani keinginan kita berpindah dari
satu tempat ke tempat lain. Pernahkah kita mengusap tangan kita dan berterima
kasih karena telah mengambilkan apapun yang kita butuhkan. Kita sering
berterima kasih kepada orang lain, tapi tidak kepada diri kita sendiri.
Ajah Brahm, dalam bukunya ‘Si Cacing dan Kotoran
Kesayangannya”, mengatakan, ada tiga pertanyaan besar yang perlu kita jawab
dalam hidup ini. Pertama, “kapankah waktu paling penting?”. Kedua, “siapakah
orang paling penting?”. Ketiga, “apa hal yang paling penting untuk dilakukan?”.
Jawaban dari ketiga pertanyaan itu adalah, ‘saat ini’, ‘orang yang bersama
kita’, ‘peduli’. Ketika kita sedang sendirian, saat itu, kita tidak memiliki
orang lain yang bersama kita. Tidak ada orang lain, karena itu, orang yang
paling penting saat kita sendiri adalah diri kita sendiri. Jika kita gabung
jawaban ketiga pertanyaan itu, maka yang harus kita lakukan ketika kita
sendirian adalah “peduli kepada diri sendiri”.
Jadi, ketika kita sendirian, tak perlu lagi kita merasa
bersedih dan merasa kesepian. Nikmatilah waktu sendiri itu untuk peduli pada
diri kita sendiri. Nikmatilah waktu itu untuk memanjakan diri kita sendiri.
Berterima kasih lah kepada tubuh kita. Berterimakasihlah kepada setiap kaki
kita, kepada tangan kita, kepada indra kita, kepada jantung kita, kepada
paru-paru dan semuanya yang bisa kita rasakan. Dan tentunya, dibalik
terimakasih kita, bersyukurlah kepada pencipta kita yang telah memberikan
kesehatan kepada tubuh kita, dan menciptakan nya sesempurna bentuk.
0 comments:
Post a Comment